Nasi tumpeng dibuat dari nasi dengan bumbu rempah-rempah khusus yang dimasak dengan proses tanak. Rempah-rempah khusus ini menghasilkan aroma yang harum, khas, karena di dalamnya disertakan daun salam, kunir, dan lain sebagainya.
Rasa gurihnya berasal dari beras ketan pilihan yang digunakan untuk membuat nasi tumpeng. Saat di tanak, air yang digunakan untuk menanak beras ketan tersebut ditambahkan dengan santan, bumbu yang dihaluskan antara lain kunyit, daun salam, daun jeruk, daun pandan, sereh, bawang putih, dan bawang merah.
Beras ketan ditanak hingga matang dan dalam keadaan pero. Setelah matang, nasi kemudian diangin-anginkan agar uapnya menghilang. Setelah itu barulah dibentuk menjadi bentuk tertentu yang diinginkan.
Dari proses panjang seperti itulah, menu nasi tumpeng mendapatkan keistimewaannya.
Aroma rempah-rempah yang ikut dimasak bersama beras ketan menimbulkan aroma khusus, kekhasan ini menarik perhatian selera makan orang-orang untuk mencicipinya. Rempah-rempah tersebut juga memberikan rasa khusus yang membuat nasi kuning berbeda cita rasanya dengan nasi lainnya.
Warna kuning pada nasi kuning menimbulkan daya tarik tersendiri terhadap pandangan mata orang-orang sehingga orang-orang semakin ingin mencicipi rasanya. Warna kuning ini juga menimbulkan penasaran, apakah rasanya enak atau tidak, sebab jika kombinasi bumbu dengan cara masaknya keliru, rasa nasi kuning ini bisa jadi tidak seenak yang diharapkan.
Rasanya bisa menjadi pahit dan berbau sengir karena kebanyakan daun salam, kebanyakan kunyit, atau pun saat kebanyakan santan menjadikan nasi itu lembek.
Nasi kuning yang terlihat sempurna, tidak lembek, membuatnya enak dimakan bersama dengan lauk pauk pendampingnya.
Kreasi nasi tumpeng yang beragam juga membuatnya semakin spesial, di samping asal usul nasi kuning itu sendiri memiliki tujuan.
Oleh leluhur, nasi tumpeng dibuat untuk acara-acara sakral, upacara keagamaan dan untuk memperingati hal-hal khusus lainnya, seperti peringatan tujuh bulanan, upacara pernikahan, pemakaman, dan syukuran.
Pembuatan nasi tumpeng memiliki tujuan sebagai permohonan meminta kesejahteraan, kemakmuran, kebahagiaan, dan lain sebagainya.
Dalam penyajiannya, seturut tradisi setiap upacara memiliki tata caranya sendiri. Tumpeng untuk upacara pernikahan misalnya harus ditambahkan dengan ayam ingkung. Sementara untuk pemakaman nasi tumpeng dibelah jadi dua dan disajikan secara berpunggungan setiap sisi belahannya sebagai simbol yang meninggal meninggalkan kehidupan dan menyerahkan kehidupan kepada yang hidup untuk melanjutkan hidup dengan cara yang lebih baik.
Demikian ulasan sekilas artikel, semoga membawa banyak manfaat buat para pembaca. Kami menyediakan paket prasmanan rumah dan gedung, menu special joglo dangubug, paket aqiqoh, aneka nasi kotak,coffee break, Info selengkapnya bisa hubungi Alamat Kantor : Jl Raya Bohar no 32 Wage - Aloha Sidoarjo (Samping apotik bohar & depan perum royal regency wage)
Firmansyah : Tlpn/Sms/Wa, 0858.0828.5313 & 0821.3979.3354